Penemuan Laser Untuk Mendeteksi Kanker Kulit
Kabar heboh tentang penemuan laser oleh para ilmuan. Laser tersebut dimanfaatkan ilmuwan untuk menganalisis lokasi pigmen kulit yang berbeda. Dengan melihat kuantitas eumelanin di pigmen, ilmuwan mampu menganalisis keberadaan kanker. Eumelanin berjumlah lebih besar daripada jaringan dapat berpotensi kanker.
Ini merupakan teknik pertama yang digunakan ilmuwan dalam mengidentifikasi semua sample melanoma, bentuk mematikan dari kanker kulit. "Dengan tingkat keberhasilan 50%, perangkat tersebut mampu mencegah ratusan ribu diagnosis penyakit kanker di seluruh dunia setiap tahun," ujar Thomas Matthews dari Duke University, yang melakukan studi ini.
Kanker kulit merupakan penyakit kelima yang paling sering diderita oleh pria dan peringkat keenam bagi wanita. Dalam studi yang diterbitkan di Science Tranlational Medicine, tim tersebut berencana untuk mempelajari ribuan penyakit kulit memanfaatkan laser tersebut.
Sebelumnya, para dokter menggunakan kaca pembesar untuk mempelajari bagian kulit mencurigakan atau melakukan biopsi jaringan.
Ini merupakan teknik pertama yang digunakan ilmuwan dalam mengidentifikasi semua sample melanoma, bentuk mematikan dari kanker kulit. "Dengan tingkat keberhasilan 50%, perangkat tersebut mampu mencegah ratusan ribu diagnosis penyakit kanker di seluruh dunia setiap tahun," ujar Thomas Matthews dari Duke University, yang melakukan studi ini.
Kanker kulit merupakan penyakit kelima yang paling sering diderita oleh pria dan peringkat keenam bagi wanita. Dalam studi yang diterbitkan di Science Tranlational Medicine, tim tersebut berencana untuk mempelajari ribuan penyakit kulit memanfaatkan laser tersebut.
Sebelumnya, para dokter menggunakan kaca pembesar untuk mempelajari bagian kulit mencurigakan atau melakukan biopsi jaringan.
Oleh : Ellyzar Zachra P.B ~ inilah.com
Ingin mendapatkan pasif income dari internet?? Jawabannya yaitu dengan bisnis Paid To Click atau sering dikenal dengan PTC. Selengkapnya silakan baca DISINI untuk lebih detailnya!
0 komentar — Skip to Comment
Posting Komentar — or Back to Content